
Sudah sepuluh tahun Tika (43) nama samaran hidup menjanda, membesarkan anak laki-lakinya seorang diri, Tika sukses membuka rumah makan khas sunda di Kota Serang.
Namun hari itu ada luka yang terkuak, ketika seorang lelaki yang dulu meninggalkannya di masa susah, datang mengucap salam di depan warung makan miliknya.
“Kang Maman,” Tika setengah tak percaya melihatnya.
Namun seketika wajahnya berubah saat teringat apa yang dilakukan suaminya dulu terhadapnya. Ia pergi ke dapur, dari balik tirai yang menjuntai di pintu, terdengar isak tangis seorang wanita yang sudah lama memendam luka.
“Rek naon kadie, ulah ganggu hidup urang,” suara Tika menyentak, Maman duduk lesu di kursi panjang yang menghadap berbagai menu masakan, tak lama berselang, Maman pergi entah ke mana.
Begitulah cerita Tika yang beberapa hari lalu didatangi mantan suaminya dari Bandung. Saat itu warung sedang sepi karena masih pagi, anaknya pun sedang sekolah, hanya ada Tika dan dua orang karyawannya.
Diceritakan Tika, ia bersama mantan suaminya, kita panggil saja Maman (45), dulu mengalami permasalahan rumah tangga yang pelik.
Di tahun pertama menjalani hidup bersama, Maman terlilit hutang karena kebiasaan buruknya berjudi dan mabuk. Barang-barang di rumah terjual mulai dari TV, kulkas, lemari, hingga emas kawin pun ludes.
“Dia kerja jadi karyawan rumah makan, akhirnya dipecat karena sering mabuk,” katanya.
Parahnya lagi, kata Tika, saat itu ia sedang mengandung, sebenarnya Tika sudah ingin cepat-cepat minta cerai, namun ia tak mau melahirkan anak tanpa kehadiran suami.
“Tapi ternyata saya ngelahirin sendiri, suami enggak tahu ke mana,” ungkapnya.
Siti mengurus bayinya sendiri, pinjam uang ke saudara dan orangtua sudah, semua ia lakukan demi bisa bertahan hidup. Kepahitan hidup yang dialami membuatnya sadar, kalau ia harus bisa bangkit dari keterpurukan.
Saat itu Tika pindah ke rumah orangtuanya, suaminya tak juga menemui dan semua sudah ia anggap sebagai perceraian. Sampai akhirnya Tika mendengar Maman punya istri lagi.
“Sakit Hati banget, dia enggak tanggung jawab, main nikah lagi aja,” katanya.
Saat anaknya tumbuh balita, Tika diajak pamannya pindah ke Serang, bekerja sebagai pelayan rumah makan, sampai akhirnya Tika membuka usaha sendiri.
“Alhamdulillah sekarang bisa hidup mandiri, hutang-hutang sudah lunas,” katanya.
Tika mengaku tak mau menikah lagi, ia memilih hidup sendiri bersama anak lelakinya. “Bersyukur aja sama hidup saya sekarang, dulu mah bener-bener sedih nasib saya.”
Semoga berkah ya Teh dan anaknya bisa membanggakan teteh agar jadi anak yang sukses. amin. (drp)
Banten Hari Ini
- Utama
- Kab Serang
- Radar Serang
- Pandeglang
- Lebak - Viral
- Tangerang - Viral
- Olahraga
- Hukrim
- Love Story - Inspirasi
- Bisnis - Peluang Usaha
- Sambungan
- Cilegon
- Trendy
- Proud
- Cover Story
- Pesona Indonesia
- Legacy
- Kelurahan
- 18 PLUS
- MAMMY WOW
- ADVERTORIAL WARNA
- LRLA KOTA SERANG 2022
- ADVERTORIAL BW
- KESEHATAN
- DP3AP2KB Kota Cilegon
- RADAR TRAVEL
- LPPD Tangerang
- 18 PLUS+
- ADV Pemkab Tangerang
- MOVIES
- PUPR LEBAK
- ADV PEMKAB PANDEGLANG
- GAN RB
- Serba Serbi Ramadan
- ADV PEMKAB PANDEGLANG 2
- HOBBY