MELAKUKAN PEMERIKSAAN: Tenaga kesehatan dari Puskesmas dan Dinkes melakukan pemeriksaan kesehatan di wilayah adat Baduy, kemarin.(Dok Dinkes Lebak)
LEBAK - Tenaga kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Cisimeut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak melakukan pemeriksaan kesehatan warga adat Baduy. Kegiatan tersebut dilakukan setelah beredar informasi adanya enam warga Baduy yang meninggal dunia dalam rentang waktu satu bulan terakhir.
Tim dari puskesmas dan Dinkes melakukan penyisiran ke kampung-kampung di wilayah adat Baduy. Mereka ingin memastikan kondisi masyarakat adat sehat dan tidak ada penyebaran penyakit menular di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak Firman Rahmatullah mengatakan, penyisiran dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan warga Baduy di kampung-kampung.
“Pada Sabtu (10/9) tim puskesmas melakukan penelusuran terkait informasi adanya enam orang warga Baduy yang meninggal dunia dalam satu bulan. Karena ada lebih dari 40 kampung di Baduy dan semuanya harus disisir dengan mendaki gunung untuk mengetahui persoalan yang terjadi, jarak antar kampung bisa ditempuh antara 1 sampai 2 jam jalan kaki,” kata Firman saat dihubungi Radar Banten, Senin (12/9).
Firman tidak menampik ada 6 warga Baduy yang meninggal dunia dalam rentang waktu satu bulan terakhir. Namun, kejadian itu bukan disebabkan penyakit misterius, karena lokasi meninggalnya 6 warga itu berada di 4 kampung berbeda, yakni 3 orang di Kampung Cikeusik, 1 orang di Cisadabe, 1 orang di Pamoean, dan 1 orang di Batubeulah.
“Gosip yang beredar itu penyebabnya, karena penyakit DBD. Padahal menurut saya itu tidak logis, karena nyamuk biang DBD itu berada di dataran rendah, sedangkan Baduy itu kan dataran tinggi. Dari hasil pemeriksaan di lapangan, Trombosit mereka juga tinggi. Tidak seperti yang terkena DBD,” ungkap Firman.
Dinkes juga tidak menemukan adanya indikasi penyakit menular di wilayah adat Baduy. Hal itu dipastikan dari hasil pengecekan dan pemeriksaan kesehatan warga di beberapa kampung di Baduy, khususnya di empat kampung yang warganya meninggal dunia.
Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Herdiansyah mengatakan, enam warga Baduy yang meninggal itu berada di rentang usia bayi di bawah lima tahun atau balita hingga 15 tahun. Adapun gejala yang dialami, yakni batuk, pilek, dan diare.
“Enam orang yang meninggal itu enggak dalam satu hari, tapi dalam rentang waktu satu bulan dan itu ada 4 kampung berbeda. Untuk gejalanya yang kita dapatkan dari pihak keluarga, bahwa yang bersangkutan mengalami batuk, pilek, dan diare,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Puskesmas Cisimeut sudah melakukan pemeriksaan terhadap 25 warga Baduy yang berada di Kampung Cikeusik. Hasilnya untuk anak-anak ada yang mengeluhkan batuk dan pilek yang mungkin disebabkan perubahan cuaca, sedangkan orang dewasa ada yang mengalami sakit lambung, pegal, dan pusing.
“Pemeriksaan kesehatan ini merupakan kegiatan yang rutin kita lakukan setiap bulan melalui program Posyandu. Dimana setiap satu bulan sekali, kami akan terjun langsung melakukan kontrol kesehatan warga Baduy,” pungkasnya.(mg-02/tur)
Banten Hari Ini
- Utama
- Kab Serang
- Radar Serang
- Pandeglang
- Lebak - Viral
- Tangerang - Viral
- Olahraga
- Hukrim
- Love Story - Inspirasi
- Bisnis - Peluang Usaha
- Sambungan
- Cilegon
- Trendy
- Proud
- Cover Story
- Pesona Indonesia
- Legacy
- Kelurahan
- 18 PLUS
- MAMMY WOW
- ADVERTORIAL WARNA
- LRLA KOTA SERANG 2022
- ADVERTORIAL BW
- KESEHATAN
- DP3AP2KB Kota Cilegon
- RADAR TRAVEL
- LPPD Tangerang
- 18 PLUS+
- ADV Pemkab Tangerang
- MOVIES
- PUPR LEBAK
- ADV PEMKAB PANDEGLANG
- GAN RB
- Serba Serbi Ramadan
- ADV PEMKAB PANDEGLANG 2
- HOBBY
- RAKYAT MEMILIH
- Potret Cilegon